Stephen J. Cannel tidak naik kelas satu, empat dan sepuluh. Ia tidak bisa membaca dan mengerti seperti anak-anak di kelasnya. Ia belajar selama 5 jam bersama ibunya untuk sebuah ulangan dan kemudian mendapat nilai buruk. Ketika ia bertanya kepada temannya yang mendapat nilai A tentang berapa lama ia belajar untuk ulangan itu, temannya menjawab, "Aku tidak belajar." Stephen menyimpulkan bahwa dirinya tidak pintar.
"Tapi aku langsung memutuskan, sebagai sebuah tekad, untuk tidak memikirkannya," ia bercerita pada Jack Canfield, penulis buku The Success Prinsiples. "Saya sama sekali tidak mau memikirkannya. Sebaliknya, saya memusatkan energi pada keahlian saya, dan itu adalah sepak bola. Jika bukan karena sepak bola, yang sangat saya kuasai, saya tidak tahu apa yang sudah terjadi pada saya. Saya memperoleh rasa percaya diri saya dari berolahraga."
Karena mencurahkan seluruh energinya untuk sepak bola, ia mendapat penghargaan antar sekolah sebagai pemain belakang (bek). Dari sepak bola, ia belajar bahwa jika tekun berlatih, ia bisa mencapai kesempurnaan.
Sesudah itu, ia bisa mengalihkan keyakinan pada dirinya sendiri itu ke kariernya, yang anehnya adalah menulis naskah televisi. Akhirnya ia membuat rumah produksinya sendiri, dimana ia menciptakan, memproduksi, dan menulis lebih dari 350 naskah untuk 38 acara yang berbeda, termasuk The A-Team, The Rockford Files, 21 Jump Street, The Commish, Renegade, dan Silk Stalkings. Dipuncak karier rumah produksinya, ia memperkerjakan 2.000 orang. Dan jika itu belum cukup, setelah ia menjual rumah produksinya, ia menulis 11 novel terlaris.
Jika Anda mempunyai anggapan positif tentang diri sendiri dan bertindak dengan iman bahwa itu mungkin, Anda akan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai hal itu. Jika Anda yakin hal itu tidak mungkin, Anda takkan melakukan apa yang diperlukan dan Anda takkan menciptakan hasil yang Anda inginkan.
Stephen adalah contoh bagus dari kenyataan bahwa yang paling penting bukanlah apa yang diberikan kehidupan kepada Anda tetapi bagaimana cara Anda menanggapi apa yang terjadi itu baik secara mental maupun fisik.